Tulisan ini adalah versi bahasa Indonesia dari artikel utama yang dimuat di The Independent Observer dalam bahasa Inggris pada 6 Februari 2021. Tulisan asli dapat dilihat di sini. Suntikan vaksin di lengan
(Tulisan asli dimuat di KOMPAS, 30 Desember 2021) Belum banyak bukti ilmiah yang dapat dikumpulkan untuk menyimpulkan seberapa ganas Omicron dibandingkan dengan varian-varian sebelumnya: Alpha, Beta, Gamma, dan Delta. Manusia bergegas mengambil
MoreANB mengajak pembaca untuk memasuki labirin yang penuh tikungan dan jebakan. Wabah, epidemi, atau pandemi jelas bukan sekadar soal virus. Ketiganya justru lebih berkaitan erat dengan manusia.
MoreTulisan ini adalah versi bahasa Indonesia dari artikel utama yang dimuat di The Independent Observer dalam bahasa Inggris pada 6 Februari 2021. Tulisan asli dapat dilihat di sini. Suntikan vaksin di lengan
MorePandemi COVID-19 tidak dapat lagi dipandang sekadar penanganan isu kesehatan. Pandemi ini sudah melintasi batasnya dari pertarungan melawan virus belaka menjadi pandemi krisis ekonomi, pendidikan, bahkan politik. Tarik menarik kepentingan tak dapat
More(Baca tulisan BAGIAN-1 di sini) Prioritisasi pemberian vaksin pada dewasa muda tanpa penyakit penyerta tetap dapat memberikan manfaat dalam menghambat transmisi penyakit di komunitas. Hanya saja, potensi manfaat ini harus dipahami secara kritis.
MoreBarangkali, vaksin itulah yang menolong hasrat manusia untuk kembali bersosialisasi tanpa ketakutan lagi. Maka, harapan besar ditumpukkan di bahu para penemu vaksin—perusahaan-perusahaan besar multinasional dengan segunung modal teknologi dan finansial. Indonesia bukan
MorePerhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) sudah mengeluarkan surat himbauan terkait hal tersebut. Silakan unduh di sini: Surat Himbauan PDPI Update Transmisi COVID-19. Mari kita bahas santai bagaimana sih sebenarnya kondisi terakhir penularan
More