Arsitektur Jaminan Kesehatan Indonesia

1 min read

Reformasi sistem kesehatan Indonesia telah berlangsung panjang dan bermetamorfosis dari waktu ke waktu hingga muncul program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada tahun 2014 yang mengubah tatanan sistem kesehatan dan pembiayaan kesehatan Indonesia secara fundamental. Sejak saat itulah, Indonesia berupaya dengan sekuat tenaga menuju jaminan kesehatan semesta yang juga menjadi tren global untuk memberikan perlindungan kesehatan bagi warga negaranya.

 

Berbeda dengan buku tentang asuransi, jaminan kesehatan, atau BPJS yang telah ada di pasaran, buku ini merangkum topik jaminan kesehatan dari A sampai Z secara ringkas. Dimulai dengan pengantar kondisi Indonesia dan tantangan kesehatan masa depan, buku ini juga membahas teori pembiayaan kesehatan, perjalanan panjang reformasi jaminan kesehatan sosial dari sisi sejarah dan politiknya, serta pencapaian, kritik dan opsi solusi terhadap permasalahan JKN. Tidak hanya berlandaskan teori, buku ini berupaya mendalami persoalan JKN dari sisi teknis dan aplikasi di lapangan. Beberapa isu di dalamnya juga telah menjadi bahasan publik yang penulis publikasikan di opini media massa, seperti Kompas, Republika, Media Indonesia, dan The Jakarta Post.

 

Paperback, 241 pages
Published: October 2019 by Sagung Seto
ISBN13: 9786022711537
Edition Language: Indonesian

Ahmad Fuady

Bermula dari sebuah blog kecil bernama farranasir.multiply.com yang kini telah almarhum, situs ini kemudian menjadi ladang menabur apa saja yang berkecamuk di dalam kepala saya. Itu saja.

Jejak saya yang lain dapat saja Anda temukan di mana saja, baik atas nama saya atau sudah diaku-aku oleh orang lain di halaman mereka. Tidak apalah. Yang otentik itu bukankah hanya Tuhan?

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Latest from Blog

Kelas Standar JKN Setengah Hati

Kita menghadapi masyarakat yang tersegregasi. Sebagian—juga karena keterpaksaan—dapat menerima jika mereka harus antre berjam-jam sejak subuh

Populisme Vaksin

Vaksin Nusantara terus melenggang meski diterpa banyak penolakan. Bahkan, Terawan Agus Putranto dengan sangat demonstratif memeragakan