Menikmati Siang Terpanjang di Latvia

8 mins read

Saat saya mengatakan bahwa saya ingin ke Latvia, banyak orang bertanya-tanya. Di mana letak Latvia? Apa yang menarik? Memang, Latvia bukan tujuan wisata utama di Eropa. Saya pun beranjak ke Latvia bukan untuk urusan plesir semata, tetapi karena mendapat beasiswa summer course di University of Latvia. Studi dua pekan itu pun memberikan kesempatan langka bagi saya –menikmati siang terpanjang di Latvia dan ragam acara budaya yang menyambutnya.

Tak banyak yang tahu di mana Latvia dan bagaimana pergi ke sana. Ada beberapa penerbangan langsung ke Riga, ibukota Latvia, terutama dengan pesawat low cost carrier dari beberapa bandara kota besar di Eropa.

Saya berangkat dari Amsterdam dengan Air Baltic, maskapai utama yang melayani penerbangan ke Latvia. Saya menemukan pengalaman baru. Penumpang hanya boleh membawa satu tas kabin dan harus membayar bagasi yang cukup mahal, yakni mencapai 40 Euro per koper. Jadi, bijak-bijaklah membawa barang bawaan. Karena 1 euro kurang lebih Rp 14.000, berarti satu koper harus dibayar Rp 560 ribu.

Ukuran bandara Riga bahkan lebih kecil dari bandara Jogjakarta atau Semarang. Bedanya, bandara tertata rapi dengan barisan taksi yang menyambut di pintu keluar.

Harga taksi menuju pusat kota bervariasi antara 7-10 Lats (1 Lats = Rp 19.000) dengan waktu perjalanan 15-25 menit. Sayangnya, pengemudi taksi sama dengan kebanyakan warga Latvia yang tak lancar berbahasa Inggris.

Jika ingin transportasi yang lebih murah, cobalah naik bus dengan biaya 0,7 Lats per perjalanan. Jika ingin lebih murah lagi, ada karcis debet seharga 10 Lats untuk 20 kali perjalanan yang dapat diperoleh dari mesin karcis serupa mesin ATM di banyak halte.

Latvia memang kecil, tapi menarik. Cobalah berkunjung jika sekali waktu berkeliling Eropa.

 

***

 

Merayakan Musim Panas

Negara-negara empat musim memiliki periode siang atau malam terpanjang dalam setahun. Saat saya berkunjung ke Latvia, siang terpanjang mencapai 20 jam dan langit tetap tampak kemerahan hingga matahari kembali terbit.

Uniknya, masyarakat Latvia terbiasa merayakannya dengan beberapa acara kebudayaan. Tepat tanggal 21 Juni 2013, pasar terbuka digelar di sekitar Dome Square, daerah yang mengelilingi katedral Dome atau bangunan terbesar pada masa medieval dan salah satu bangunan sakral di Latvia.

Pasar terbuka menjalar hingga pelataran belakang gereja St. Peter’s. Gereja ini pernah dihancurkan pada Perang Dunia II, namun telah direstorasi penuh pada tahun 1983 dan menjadi daya tarik tersendiri karena pengunjung bisa naik ke menaranya dan melihat Latvia dari ketinggian.

Siang terpanjang biasa dimanfaatkan masyarakat Latvia dengan berkumpul di keramaian sambil bernyanyi dan menari bersama. Selain di Dome Square, turis bisa bergabung di evening concert Kalnciema atau Ligo gathering di Museum of Theatre.

 

10 - menari di midsummer night party
Menari di Midsummer party

 

Di akhir pekannya, ribuan orang berkumpul di Cinevilla untuk merayakan musim panas. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun turut serta hingga pagi menjelang. Ada pentas opera di panggung terbuka, lengkap dengan tarian khas Latvia yang dilakukan serempak oleh ribuan pengunjung. Ada pula lapangan luas tempat barbeque dan bermabuk-mabukan hingga matahari terbit.

Masyarakat Latvia memang terkenal suka minuman keras. Bahkan, salah satu minuman herbal tradisional mereka, Latvija’s Balzams, diracik dari minuman keras oleh penemunya, Kunze. Jika tidak mau bersentuhan dengan minuman keras, bolehlah mencoba Qvash, minuman tradisional Latvia yang manis dan mirip jus markisa.

Esoknya, jangan berharap ada orang Latvia yang terbangun di pagi hari. Bahkan, aktivitas di awal pekan itu pun diliburkan, termasuk short course yang saya ikuti. Bagi mereka, ini sudah tradisi yang mengakar dan dilestarikan. Bernyanyi, menari, dan bermabuk-mabukan sampai pagi.

 

***

 

14 - Dome cathedral dari sisi lain
Dome Cathedral dari sisi lain

 

Jika tidak sempat berkunjung saat siang terpanjang, tidak perlu khawatir karena Latvia masih menyediakan beberapa situs menarik yang patut dikunjungi. Latvian Open-Air Ethnographic Museum adalah salah satunya.

Terletak di luar Riga, museum terbuka ini menampilkan wajah tua Latvia dan peninggalannya di sebuah taman-hutan yang luas. Pengunjung dapat melihat bagaimana nenek moyang orang Latvia hidup di masa lampau. Bahkan, mereka pun memiliki kincir angin layaknya Belanda.

Latvian National Opera pun menarik dikunjungi, terutama bila bertepatan dengan pertunjukan opera dan balet yang memukau. Gedung putih ini sangat mencolok, terletak di boulevard Basteja dan dikelilingi oleh air mancur Nymph dan monumen George Armitstead, yaitu patung pria, wanita dan chow-chow dog di pinggir kanal.

Selesai mengunjungi gedung opera ini, pengunjung dapat menyusuri kanal indah di tengah kota dengan bermacam perahu, baik yang dikayuh sendiri atau didorong mesin. Tidak jauh dari boulevard, berdiri tegak monumen kemerdekaan Latvia, the  Statue of Liberty, alias monumen yang didirikan untuk menghormati para prajurit yang tewas saat perang kemerdekaan (1918-1920). Menariknya, selalu ada dua prajurit yang menjaga monumen tersebut dan berjalan berkeliling di waktu-waktu tertentu seperti robot.

Gedung-gedung baru pun tidak kalah mengesankan, salah satunya adalah Sky Line Bar. Terletak di lantai 26 Radisson Blu Hotel, bar ini menawarkan pemandangan indah Latvia dari ketinggian. Datanglah di malam hari dan jangan lupa membawa kamera karena pemandangan seperti di kartu pos dapat terekam dari jendela-jendelanya.

 

8 - Salah satu kincir angin di Open-Air Museum
Kincir angin tua di Open Air Museum, Latvia

 

Namun, harga makanan dan minuman di sini mahal. Bahkan, pengunjung dikenakan tarif 2 Lats untuk masuk. Situs lainnya yang dapat dikunjungi adalah Triangul Bastion –gedung modern dengan dasar fortifikasi kuno dari bebatuan yang semula menjadi pertahanan dari artileri musuh. Bagi penyuka sejarah, jangan lupa pula untuk mengunjungi Riga Central Market yang memanfaatkan lima gudang senjata pada Perang Dunia II.

 

Sekilas tentang Lats

Latvia termasuk negara baru yang masuk Uni Eropa. Penggunaan Lats sebagai mata uang pun lebih luas dibandingkan Euro. Meski negara kecil, kurs Lats lebih tinggi dari Euro. Tapi, itu tidak berarti harga barang di Latvia lebih mahal dari negara Eropa lain. Justru, barang-barang dijual lebih murah. Lebih baik tukarkan uang Anda dengan Lats di money changer terlebih dahulu. Mengambil uang dari ATM emang memungkinkan, tetapi potongan dari setiap penarikan sangat tinggi. Jika pun ingin mengambil dari ATM, ambillah langsung dalam jumlah besar.

Ahmad Fuady

Writer, traveler, doctor, lecturer, and researcher

Artikel ini telah dimuat di rubric Leisure, Harian REPUBLIKA, pada 27 Agustus 2013

 

Gambar
Artikel yang dimuat di Republika

 

 

epaper_republika_Jalan-jalan
Artikel yang dimuat di Republika

 

 

Ahmad Fuady

Bermula dari sebuah blog kecil bernama farranasir.multiply.com yang kini telah almarhum, situs ini kemudian menjadi ladang menabur apa saja yang berkecamuk di dalam kepala saya. Itu saja.

Jejak saya yang lain dapat saja Anda temukan di mana saja, baik atas nama saya atau sudah diaku-aku oleh orang lain di halaman mereka. Tidak apalah. Yang otentik itu bukankah hanya Tuhan?

0 Comments

  1. Hallo kak, boleh minta email nya kak?
    Karena tahun ini saya mau coba apply summer school nya kak di latvia. Terimakasih

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Latest from Blog

Kelas Standar JKN Setengah Hati

Kita menghadapi masyarakat yang tersegregasi. Sebagian—juga karena keterpaksaan—dapat menerima jika mereka harus antre berjam-jam sejak subuh

Populisme Vaksin

Vaksin Nusantara terus melenggang meski diterpa banyak penolakan. Bahkan, Terawan Agus Putranto dengan sangat demonstratif memeragakan